Thursday, September 23, 2010

Kesan dari kesetiaan


  1. Nilai (Value)
    Ketika kita menaruhkan suatu nilai terhadap sesuatu maka kita cenderung akan menghargainya dan menjunjungnya lebih dari yang lainnya. Matius 6:24 mengatakan, "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Kepada siapa atau apa NILAI itu ditaruhkan, maka kepadanyalah kesetiaan itu akan berada.
  2. Tujuan (Purpose)
    Menaruhkan suatu nilai tanpa suatu tujuan akan membuat nilai itu kehilangan maknanya. Musa mungkin akan merasa bosan dengan apa yang dilakukannya jika ia tidak tahu tujuannya. Nuh mungkin juga akan putus asa dalam membuat bahtera jika dia tidak tahu tujuannya.
  3. Mengabdikan dirinya (Devoted themselves)
    Hal ini menyatakan bahwa ada suatu kesadaran penuh serta kemauan diri sendiri, tanpa paksaan dan dorongan orang lain. Ini yang membuat kita tetap antusias dan persistent melakukannya seperti jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:42.

Ketika kesetiaan menjadi bagian dari diri kita, maka pengaruhnya terhadap diri kita begitu luar biasa, apa yang tidak pernah kita pikirkan, yang tidak pernah timbul dalam hati kita dan tidak pernah kita doakan, itu yang akan Tuhan sediakan bagi kita. Diantaranya:

  1. Kepercayaan (Trust)
    Karena kesetiaannya melakukan tugas pengintaian, Yosua Bin Nun dipercayai untuk menjadi pemimpin bangsa Israel menggantikan Musa (Yosua 1:1-9).
  2. Jabatan/Promosi/Kemasyuran
    Karena kesetiaannya Yusuf mendapatkan kehormatan dan kemasyuran untuk memimpin Mesir (Kejadian 41:40-41).
  3. Pengetahuan dan Kepandaian (knowledge and skill in all learning process; wisdom and understanding in visions and dreams)
    Karena kesetiaan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat serta pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi (Daniel 1:17).

Tuhan Yesus memberkati kita semua...

Thursday, August 26, 2010

Muka surat baru


Setelah hampir sembilan tahun bercinta, akhirnya 21.8.2010 telah membuktikan betapa tabahnya kami dalam hubungan ini. Ya, memang banyak ranjau, onak dan duri pernah kami tempuhi selama tempoh 9 tahun itu...Hanya Tuhan saja yang tahu...huhu.

21.8.2010 adalah hari pernikahan kami....akan tersemat rapi di dalam hati sanubari sampai selamanya.

Tuesday, August 10, 2010


Setelah lama saya tak menjenguk laman blog peribadi ni, akhirnya saya meluangkan sedikit masa untuk menaip tentang perkembangan terbaru kehidupan peribadi saya....Dalam kesibukan akhir-akhir ini saya langsung tak ada masa untuk menaip, jadi seperti gambar yang anda lihat ini, tak lama lagi aku bakal menghabiskan zaman bujang ku, jantungku pun berdetak dengan kencang apabila memikirkan tentang walhal ini....

Apa pun saya harap perjalanan hidup untuk seterusnya akan lebih bahagia lagi. Untuk teman-teman ku semua, teruslah mendukung persiapan saya dan tunang saya dalam persiapan yang tinggal 2 minggu saja lagi dalam doa anda. Berat mata memandang, berat lagi bahu yang memikul...

Tapi kalau nak pikul beban, pikullah bersama-sama...Tatatititutu
Sampai jumpa....

Wednesday, February 10, 2010

Lima buku roti & dua ekor ikan

Mat. 14:17Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."

Selalunya kita seringkali suka melihat jumlah atau pun bilangan. Terutamanya kewangan, kekuatan, kemampuan, atau kedudukan. Apabila jumlahnya sedikit, kita mulai rasa risau dan bimbang. Contohnya; Semasa kita ingin membuat keputusan untuk mempersiapkan 10% daripada gaji kita untuk tujuan persepuluhan. Semasa mengasingkan atau withdraw duit itu dari jumlah besarnya, banyak keraguan dalam otak dan fikiran kita. Apakah duitku cukup untuk sampai hujung bulan? Kalau saya sudah bagi persepuluhan ini nanti, bagaimana dengan baju, seluar, kasut, dllnya? Ini semuanya bisikan dari iblis agar kita tidak memberi persepuluhan. Hati-hati, jangan sampai terjebak dengan bisikan halus itu. Sama juga kesnya dengan murid-murid Yesus ini, mereka dengan begitu berani menganjurkan kepada Sang Guru agar mengarahkan 5,000 orang itu pulang begitu saja. Ini kerana manusia kurang iman...dan cari jalan mudah bukan?

Mat. 14:19Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Kan saya dah kata tadi, manusia memang kurang iman... mari kita lihat, Yesus begitu tenang menyuruh orang banyak itu duduk tenang di atas rumput(Anggaplah ini carpet mewah). Ingat bahawa ketenangan dapat mengatasi badai dan Tsunami. Masih ingat tak, Yesus begitu tidur nyenyak semasa perahu mereka hampir karam dipukul ombak? Dia tenang... bangun dan teduhkan badai itu. Semudah itu saja bukan. Sama juga kisahnya dengan hidup kita ini, kita harus selalu sedar bahawa duduk diam di hadapan Dia semasa "badai menerpa" hidupmu. Mengucap syukur terlebih dahulu dengan apa yang kamu hadapi itu. Kita memanglah tidak ada kuasa seperti Dia, tapi jangan pula lupa, bahawa sekurang-kurangnya dalam diri setiap kita sudah diberi kuasa...yang boleh kita aplikasikan seperti Yesus selalu katakan...

Mrk. 8:19pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul."
Kalau kita fikirkan, apakah sesudah mereka semua kenyang, semua makanan yang asalnya dari 2 ekor ikan, dan 5 buku roti itu "cun-cun" untuk mereka? Tidak bukan? Makanan itu L.E.B.I.H.!!! Jelas sekali kenyataan ini, sekali lagi saya katakan 12 bakul lebih! Saya pasti yang lebih itu mereka akan bawa balik ke rumah. Bak kata orang kita ni "Takpau". Jadi mereka akan berikan makanan lebih itu mungkin kepada anak-anak, saudara-mara, isteri, jiran atau pun orang di tepi jalan sambil berkata " inilah bukti berkat Tuhan Yesus buat kami". Jadi, kalau kita sudah menikmati berkat dari Tuhan Yesus, dan berkelimpahan jangan lupa memberkati orang lain juga. Tuhan memberkati kita supaya kita memberkati orang lain. Amen

Kesimpulannya, Tuhan tidak menuntut kita ada iman setinggi gunung Kinabalu atau Gunung Santubong. Dia katakan, sebesar biji sesawi atau biji lobak sudah cukup memindahkan gunung ke dasar lautan...dan ketenangan hati dalam Yesus saja dapat mengalahkan badai Tsunami kehidupan ini. HaleluYAH!

Cwa.

Monday, February 8, 2010

Kampung Data Kakus kini!

Gambar ini diambil semasa perjalanan dari Bintulu ke Kampung Data Kakus...beginilah keadaan ladang yang selalu diusahakan oleh penduduk kampung ini. Kalau tak silap, lokasi gambar ini adalah di kawasan "Weng Peng".

Manakala ini pula antara tempat di mana pada suatu ketika dahulu semasa zaman Sekolah minggu dan zaman remaja kami, sangat gemar memilih tempat ini untuk mengadakan aktiviti riadah seperti "nyenang" yang bermaksud berkelah. Nama sungai ini ialah Alor Nyabet...

Berikut ini adalah antara masakan yang kami sempat masak buat santapan tengah hari kami. Dan ada juga bekalan yang dibawa dari rumah, seperti air berbikarbonat, "kueh kabang" dan lain-lain.

Ini merupakan suasana jalan raya menuju ke Kampung Data Kakus pada tahun 2004. Dan sekarang ini jalan ini tidak digunakan lagi kerana ada jalan alternatif(short cut) yang lain. Nama tempat ini ialah "Yang Kerada" merupakan nama sempena nama seseorang.











"Bela'uh Kelebudek" nama yang diberkan bagi tempat ini, suatu ketika dahulu tempat ini berada di tengah-tengah lubuk sungai yang bernama "Alor Burok", dan tempat ini pun dipanggil Bela'uh=lubuk, Kelebudek=mendidih.

Tabah dan Beriman

Yesus membentangkan sesuatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, katanya:
"Hal Kerajaan Syurga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
Matius 13:24-25

Jadi apakah kaitannya dengan kehidupan kita?

1. Yesus sudah datang dan menaburkan nilai-nilai yang baik dan yang patut manusia lakukan untuk menjadi milik Kerajaan Syurga.
2. Iblis(nabi palsu) juga akan datang dan menaburkan nilai-nilai yang bertentangan pada diri manusia agar jiwa-jiwa manusia dimasukkan ke dalam api neraka. Ia terjadi di saat kerohanian manusia tidur dan tidak menydari apa-apa.

Apakah yang seterunya akan berlaku?
1. Lalang yang tumbuh tidak akan dicabut sampailah waktu penuaian. Pada masa itu, lalang-lalang ini akan dikumpulkan lalu dibakar?
2. Manakala gandum yang tumbuh dan berbuah akan dikumpul dan dimasukkan ke dalam lumbung tuannya.
Tabahlah dalam menanti saat jiwa-jiwa akan dituai...pada masa itu nanti kita akan diletakkan di dalam Kerajaan Syurga. Amen